Pernah mendengar XIAN? game online jaman dahulu yang mengajarkan tentang bagaimana berbisnis. Ini adalah salah satu game yang memiliki sistem yang paling unik saat itu. Namun sayang developernya tidak meneruskannya. Tapi semua berubah 'setelah kerajaan..' eh maaf, setelah membaca paragraf berikutnya..
Tidak banyak yang mampu memberikan pelajaran ekonomi dengan mudah melalui sebuah cerita. Itulah yang MG ketahui dari berbagai pendapat beberapa gamer dan penulis. Tapi berbeda dengan cerita Maoyuu Maou Yuusha besutan Touno Mamare.
Cerita ini dimulai saat bertemunya Yuusha (pahlawan) dengan Maou (Raja Iblis) di istana raja iblis. Pertemuan pertama mereka dibuka dengan kalimat sang Maou
“Jadilah milikku, Yuusha.”
Tentu saja “Aku menolak!” adalah jawaban yang diberikan Yuusha.
Bagi mereka yang berharap akan terjadi pertarungan fisik luar biasa maka mereka akan salah besar. Setelahnya Maou justru menjelaskan bahwa keberadaan dirinya dibutuhkan agar tidak terjadi perang dengan menggunakan kertas (yang saat itu tidak dikenal di dunia tersebut). Tidak hanya itu, ia bahkan menjelaskan bagaimana perang terjadi dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan sedikit pertumpahan darah. Yuusha yang tertarik setelah mendengar penjelasan penuh statistik ekonomi dan penjelasan rasional.
Cerita selanjutnya menceritakan bagaimana Maou melakukan perjalanan bersama dengan Yuusha untuk menghentikan perang. Sebagai Ahli Ekonomi, Maou menjelaskan pada negara selatan tentang crop cycle, pangan baru yaitu kentang dan berbagai rencana lain termasuk perdagangan dengan negara tetangga.
Cerita Maoyuu Maou Yuusha mengajak kita melihat perang secara keseluruhan. Tidak hanya masalah diplomasi di meja, adu senjata tapi juga melihat aspek pentingnya perdagangan dan jumlah makanan. Cerita ini menjelaskan dengan gamblang efek dari kelebihan dan kekurangan pangan terhadap kependudukan, kejahatan dan bahkan hubungan dengan negara tetangga.
Cerita ini dimulai saat bertemunya Yuusha (pahlawan) dengan Maou (Raja Iblis) di istana raja iblis. Pertemuan pertama mereka dibuka dengan kalimat sang Maou
“Jadilah milikku, Yuusha.”
Tentu saja “Aku menolak!” adalah jawaban yang diberikan Yuusha.
Bagi mereka yang berharap akan terjadi pertarungan fisik luar biasa maka mereka akan salah besar. Setelahnya Maou justru menjelaskan bahwa keberadaan dirinya dibutuhkan agar tidak terjadi perang dengan menggunakan kertas (yang saat itu tidak dikenal di dunia tersebut). Tidak hanya itu, ia bahkan menjelaskan bagaimana perang terjadi dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan sedikit pertumpahan darah. Yuusha yang tertarik setelah mendengar penjelasan penuh statistik ekonomi dan penjelasan rasional.
Cerita selanjutnya menceritakan bagaimana Maou melakukan perjalanan bersama dengan Yuusha untuk menghentikan perang. Sebagai Ahli Ekonomi, Maou menjelaskan pada negara selatan tentang crop cycle, pangan baru yaitu kentang dan berbagai rencana lain termasuk perdagangan dengan negara tetangga.
Cerita Maoyuu Maou Yuusha mengajak kita melihat perang secara keseluruhan. Tidak hanya masalah diplomasi di meja, adu senjata tapi juga melihat aspek pentingnya perdagangan dan jumlah makanan. Cerita ini menjelaskan dengan gamblang efek dari kelebihan dan kekurangan pangan terhadap kependudukan, kejahatan dan bahkan hubungan dengan negara tetangga.
Secara keseluruhan, cerita Maoyuu Maou Yuusha terbilang sederhana tapi dinamika interaksi antar karakter dan antar negara memberi sentuhan emosional. Kita akan diberi pandangan lain tentang bagaimana menilai perang misalnya bahwa sekalipun Maou terbunuh, kejahatan justru dapat merebak karena para prajurit terutama prajurit bayaran akan kehilangan pekerjaan. Sisi emosional cerita ini juga mengajarkan pada kita bagaimana belajar mensyukuri kebebasan memilih dan tetap memiliki harga diri sebagai manusia.
Cerita ini berawal dari light novel dan telah memiliki berbagai versi manga seperti Maoyuu Maou Yuusha – “Kono Watashi no Mono Tonare, Yuusha yo” “Kotowaru!” yang digambarkan oleh Ishida Akira atau “Maoyuu Maou Yuusha – Oka no Mukou e” yang digambar oleh touge Hiro.
MG mengingat terdapat game yang juga mengedepankan unsur trading dan ekonomi bernama Xian. Game tersebut memperlihatkan bagaimana kelebihan dan kelangkaan barang dapat menyebabkan kenaikan harga. Secara tak langsung, gamer akan belajar kapan dan pada siapa harus menjual sebuah komoditas atau bahkan menumpuknya untuk dijual kemudian. MG berharap suatu saat muncul kembali game menarik yang dapat memberi pembelajaran pada gamer.
MG mengingat terdapat game yang juga mengedepankan unsur trading dan ekonomi bernama Xian. Game tersebut memperlihatkan bagaimana kelebihan dan kelangkaan barang dapat menyebabkan kenaikan harga. Secara tak langsung, gamer akan belajar kapan dan pada siapa harus menjual sebuah komoditas atau bahkan menumpuknya untuk dijual kemudian. MG berharap suatu saat muncul kembali game menarik yang dapat memberi pembelajaran pada gamer.
0 komentar:
¿Te animas a decir algo?