Di jaman modern, petuah tidak disampaikan secara langsung. Petuah itu disampaikan secara tak langsung melalui media seperti komik, kartun atau lagu yang di dengarnya. Hal yang tidak pernah berubah adalah, isi dari petuah itu tidak lepas dari tanggung jawab seorang manusia terhadap sekitar. Apa efek yang mereka timbulkan bila melanggar dan bagaimana usaha orang itu untuk memperbaikinya.
Di masa kecil kita mengenal bobo, donal bebek dan kawanku. Tetapi berkembang sesuai jaman, majalah yang merupakan media kita untuk melangkah dari anak kecil ke arah dewasa mulai berubah sesuai perkembangan kita. Tetapi ada yang tidak hilang walaupun mereka berubah, mereka menjadi media yang menunjukkan bagaimana perkembangan jiwa kita.
Anak kecil Penuh Impian
Kita harus mengakui. Anak kecil memiliki daya imajinasi yang besar, kita seharusnya mengarahkannya ke hal positif. Tapi kita tidak boleh melupakan hal positif ada karena hal negatif, kita wajib mengarahkannya juga. Seperti contoh donal bebek, seorang bebek pemarah yang lebih kebanyakan kena sial dibandingkan beruntung dalam hidupnya.Seperti halnya dalam cerita komik atau film yang kita tonton. Setiap anak kecil selalu ingin sesuatu yang indah. Seperti perdamaian dunia, taman yang dipenuhi oleh bunga, bisa bermain setiap hari, main bola dan bertemu dengan teman-teman. Kita sebagai orang tua harus memaklumi bahwa anak saat ini sedang dalam posisi mencari jati diri. Pengaruh kita sangat penting.
Pengaruh tidak selalu dari orang tua saja. Dari karakter fiktif seperti Naruto, Tom & Jerry, hingga Donal Bebek. Mereka adalah sesuatu yang fiktif. Hasil karya pengarang yang tidak sekedar membuat karakter. Karakter yang selalu di rendahkan karena kelakuannya tersebut, di bangun dengan konsep psikologi. Konsep yang kita tidak sadar lupa di ajarkan kepada anak dalam kesehariannya.
Karakter fiktif yang hadir
Sebelum beranjak ke pembahasan yang lebih berat, mari kita membahas beberapa karakter fiktif. Karakter Fiktif ini saya bagi dalam beberapa kategori berdasarkan sumber yaitu dari Asia tenggara (Upin dan Ippin), Amerika (Tom & Jery) dan Jepang (Naruto). Mengapa saya mengangkat nama tersebut? karena nama tersebut yang sering terdengar di kalangan bocah.Upin & Ippin adalah si kembar dari Malaysia. Mereka adalah bocah polos yang menjalani kehidupannya yang sederhana di desa sederhana dengan persoalan yang sederhana. Impian mereka tidaklah tinggi, karena mereka hanya menjalani kehidupan seperti halnya anak yang lain. Bila ditelusuri, mereka berharap melakukan petualangan.
Entah petualangan sebagai pelaut, polisi luar angkasa dan lain-lain. Mereka memiliki teman-teman dari berbagai etnis dan otomatis mereka masing-masing memiliki perbedaan masing-masing. Ada yang sombong, baik hati, pemalu dan lain-lain. Tak hanya bersama temannya, Upin&Ippin cs berinteraksi dengan para orang tua.
Pada awalnya Naruto adalah seseorang yang tak di akui, tetapi berikutnya Naruto menjadi tujuan dari kisah Anime ini selanjutnya. Saat Naruto hadir, dia bukan tampil sebagai karakter utama, tetapi hadir sebagai orang yang pantas di akui keberadaannya.
Pengaruh karakter fiktif pada kehidupan
Sesuatu yang fiktif bukan berarti tidak ada dibuat berdasarkan khayalan. Beberapa adalah sesuatu yang nyata dengan bumbu yang terlihat fiktif. Kita tentu tidak lupa akan Star Wars, kisah seorang pemuda yang melawan kejahatan tetapi dia terkejut mengetahui bahwa kejahatan itu berhubungan dengan dirinya yaitu kejahatan itu bersumber dari ayahnya.
Di sini kita membahas tentang karakter fiktif yang diminati oleh anak-anak, seperti Tom, Naruto dan Upin-Ippin. Mereka tidak hanya menjadi karakter yang cuma di tonton dan kemudian dilupakan. Mereka tak langsung mengajarkan hal-hal seperti:
- Persahabatan. Bagaimana kita berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain. Baik yang umurnya sama maupun lebih tua. Dan juga bagaimana tingkah laku yang baik bila bersama orang tua dan konsekuensi apabila melanggar tata cara yang baik tersebut.
- Kita selalu bertemu musuh walau tanpa sadar dia adalah teman/sahabat kita sendiri. Sahabat datang dan pergi, tetapi musuh tidak akan pernah ABADI.
- kita bukan terkenal karena kita anak dari orang terkenal, atau karena kita tinggal di kalangan elit. Tapi kita terkenal dari tindakan kita. Jadi mulailah berperilaku yang baik, tidak sembrono dan menjadi orang yang di anggap oleh orang sekitar.
- Teman tidak selalu harus orang yang sejalan dengan pemikiran kita. Kadang mereka bertentangan atau sulit kita hadapi. Tapi semua pasti berubah ke arah yang baik.
- dan banyak petuah lain yang tersembunyi dari karakter fiktif kepada anak-anak kita.
Akhir kata, jangan menganggap karakter fiktif dengan rendah. Karena karakter Fiktif itulah seorang anak dapat berkembang hingga seperti sekarang. dan juga pastikan menjaga anak dan generasi muda kita dalam mengkonsumsi hal-hal yang bersifat negatif seperti Sinetron yang lebih membahas duit dan melupakan fondasi kehidupan.
0 komentar:
¿Te animas a decir algo?