Buscar

Jumat, 30 November 2012

STOP KEKERASAN SUPORTER BOLA

STOP KEKERASAN

Kita harus menghindari konflik yang tak perlu. Fakta bahwa kita sama-sama penggemar bola, menyukai olahraga sehat dan sportif, tidak seharusnya membuat kita jadi orang yang tidak sportif dan tidak waras.
Sejujurnya siapa saja pasti kecewa bila mengetahui tim yang didukung kalah. Dan juga senang bila timnya menang. Apalagi bila kita datang mendukung tim yang kita hargai kemampuannya. Itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri dimana kita dapat langsung melihat sepak terjang team kita.

Mengejek bukanlah tindakan yang sehat. Memuji kemampuan tim kita dan tidak menghina lawan adalah tindakan yang dewasa. Terutama saat tim tersebut menang dan kalah. Tak hanya masalah menang/kalah, tindakan menghormati adalah penting.

Bola selalu memiliki karakteristik yang tak terduga. Kita tidak bisa mengendalikan arah bola, karena bola sendiri memiliki keinginannya sendiri. Entah apakah akan masuk ke arah yang di inginkan dan juga arah yang berbeda akibat banyak pengaruh seperti angin, arah putaran bola dan lain-lain.

Malaysia sebagai negara yang dewasa seharusnya menghormati lawannya, walau demikian hal sama berlaku untuk Indonesia. Walau Indonesia berada dalam kondisi yang unggul, jangan menanggapi kasus ini dengan kepala panas.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menyesalkan tindak pemukulan terhadap warga negara Indonesia oleh suporter timnas Malaysia di Stadium Bukit Jalil, Rabu (28/11) malam seusai pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Singapura.

"Korban pemukulan adalah Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) wilayah Malaysia, Sagir Alva sewaktu berbicara dengan media di luar stadium," kata Kepada Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI KL, Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur, Kamis.

Menurut pengakuan korban, kata Suryana, saat berbincang dengan wartawan, terdengar ada orang ramai berteriak di belakangnya dan ternyata segerombolan suporter Malaysia.

Salah seorang dari gerombolan tersebut mendekati korban dan langsung memukul wajah dan telinga. Karena kawatir mendapatkan perlakuan lebih buruk, korban pun menghindari dan berlari menjauh dari gerombolan tersebut.

Dalam kejadian tersebut, korban tidak sempat mengidentifikasi pelakunya. Sedangkan kasus ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat.

Sementara itu, korban pemukulan, Sagir Alva mengatakan dirinya dipukul di bagian hidung dan telinga oleh salah seorang dari gerombolan tersebut.

Sagir menjelaskan dirinya sedang menghampiri reporter televisi dari Indonesia untuk mengundang mereka meliput pertandingan futsal persahabatan antara pemuda Indonesia dan Malaysia dalam rangka mengeratkan hubungan dua negara.

"Namun tak jauh dari tempat kami berbicara di sekitar tempat penjualan tiket diluar stadium ada suara ribut-ribut dari suporter Malaysia dan mengusir kami yang sedang berbincang-bincang," katanya.

Karena merasa tidak mengganggu para suppoter tersebut, dia dan sejumlah teman tetap berada dilokasi. Namun tiba-tiba, seorang suporter Malaysia melayangkan pukulannya ke wajah dan dilakukan sebanyak dua kali. "Saya kena pukul di hidung dan telinga," ungkapnya.

Kawatir terjadi yang lebih buruk, dirinya berlari menghindari para suporter tersebut. Namun malang ada sejumlah penonton Indonesia ikut menjadi sasaran pemukulan para suporter Malaysia.

Sejumlah penonton Indonesia itu mengalami pemukulan di bagian perut dan wajah.

Buat Surat Aduan

Pihak KBRI KL menyarankan agar korban membuat surat aduan ke Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kementerian Dalam Negeri Malaysia, Kementerian Belia dan Sukan, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) serta KBRI di Malaysia.

Dengan adanya surat aduan tersebut, kata Suryana, maka pihak tuan rumah bisa melakukan antisipasi pengamanan yang lebih baik lagi agar peristiwa yang sama atau lebih buruk tidak terulang lagi.

"Sebagai tuan rumah, Malaysia punya kewajiban untuk memberi penjagaan untuk keselamatan semua penonton tanpa melihat kewarganegaraannya. Dengan demikian, nantinya Malaysia dapat dipuji sebagai tuan rumah yang sukses selenggarakan piala AFF Suzuki 2012," ungkap dia.

Menurut Sagir, dirinya sudah melaporkan ke kantor polisi Sungai Tangkas, dan hari ini akan melaporkannya lagi ke kantor polisi Pudu, Kuala Lumpur mengingat Bukit Jalil, masuk wilayah Kuala Lumpur.

"Setelah melapor ke kantor polisi Pudu, saya akan pergi ke klinik untuk periksakan bagian yang terkena pukulan. Saat ini, telinga saya masih terasa sakit," ungkapnya.

Sumber :ANTEditor :A. Tjahjo Sasongko

0 komentar:

¿Te animas a decir algo?

 
Sky Come Angel 081 - Landavia | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger new post