gw kecewa atas pernyatan bahwa Jokowi *mewakili pemerintah DKI* melakukan tindakan tidak humanis.. mari kita buktikan dari berbagai penjelasan terlebih dahulu. kita mulai dari pernyatan berikut
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggunakan cara-cara humanis untuk membujuk warga pindah dari tanah negara di waduk itu.jelas disini menunjukkan Jokowi (biar singkat) melanggar HAM.. benarkan?
upaya memindahkan warga dari Waduk Pluit ke rumah susun menemui kendala. Warga menilai Pemprov DKI semena-mena melakukan penggusuran warga, termasuk dengan mengerahkan preman atau polisi.kalau ngak salah yang mencoba memindahkan Ahok lho.. Tapi disini kita khan bahas Jokowi ato pemerintah DKI.. ya anggaplah keduanya sama.. Bisa dibilang ini gk bener tulisan dan pendapat warga
PEMROV TIDAK MANUSIAWI
Mari liat video youtube iniWarga juga merasa tidak pernah diajak dialog tentang relokasi.
RELOKASI
perhatikan pernyataan pada video terakhir.. Ahok pernah mengatakan masalah relokasi.. kl ngak sampe ya artinya gk bisa semuanyaMereka juga meminta bantuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk memfasilitasi dialog dengan Pemprov DKI.Disini seh intinya agar ada pembicaraan lagi.. tp ngak usah pake Komnas HAM.. ini jelas udah ada niat ngak baik... minta baik2.. dikasi kok..
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga, Komnas HAM menilai seharusnya Pemprov DKI memberikan hak-hak kepada warga atas penggusuran tersebut, antara lain dengan memberikan rumah pengganti yang layak bagi warga. Komnas HAM juga mendorong Jokowi untuk melakukan dialog dengan warga di sana.Tapi kenapa jatuhnya malah HARUS JOKOWI.. ini jelas salah.. perhatikan pernyataan Ahok mengenai yang menghuni daerah pinggiran sungai.. jangan lupa dengar lagi berita video 1
Di Rusun Marunda, misalnya, setiap unit rusun diberi fasilitas berupa televisi dan lemari gratis untuk warga yang mau pindah ke rusun tersebut.aneh bin nyata.. padahal di tempat baru (Rusun).. tempatnya itu gratis 2 bulan.. dikasi fasilitas malah.. tapi saya ngak tahu apakah nanti fasilitasnya di jual (teve dan tempat tidur)?
Relokasi warga di sekitar Waduk Pluit tak lepas dari musibah banjir di Jakarta awal 2013 lalu di daerah sekitar waduk. Setelah ditelisik, banjir disebabkan penyempitan waduk yang semula seluas 80 hektar menyusut jadi 60 hektar akibat banyaknya permukiman warga sekitar.dan apapun alasannya JOKOWI tetap salah.. dia gusur orang .. kasi rusun.. tetap salah
Demi menyelesaikan masalah itu, Pemprov DKI Jakarta membangun rumah susun di Marunda dan Muara Baru, Jakarta Utara. Namun, tak semua warga Waduk Pluit bersedia pindah ke rumah susun tersebut.Apakah usaha Pemrov dapat berjalan semestinya.. biar waktu yang menjawab
0 komentar:
¿Te animas a decir algo?